MAKALAH
JENIS-JENIS LAYANAN DAN
KEGIATAN BIMBINGAN KONSELING
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu :Novita
Pancaningrum,M.Pd
Disusun Oleh :
Siti Qomariah :
(1510210039)
Yusuf Fadli : (1510210042)
Alfiana Tiara Devi :
(1510210052)
SEKOLAH TINNGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Oleh karena itu setiap
satuan pendidikan harus memberikan layanan yang dapat memfasilitasi
perkembangan pribadi siswa secara optimal berupa bimbingan dan konseling .
pemahaman mengenai apa dan bagaimana layanan biimbingan disekolah mutlak di
perlukan oleh pengawas. Sebab adanya layanan bimbingan dan konseling berguna
mempermudah potensi diri dalam seseorang.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan layanan dan bimbingan konseling ?
2.
Apa
saja jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling ?
3.
Apa
keterkaitan antara layanan dengan tujuan, visi dan misi bimbingan konseling
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan
Bimbingan dan Konseling merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan
kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman
diri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan
keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan adanya bimbingan
dan konseling diharapkan dapat memberikan solusi bagi peserta didik disekolah.
Agar peserta didik menjadi lebih baik dari segi perilakunya.
Layanan
bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia
dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal, sesuai
dengan potensinya. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling
disekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu kepala
sekolah, guru, konselor, dan pengawas.[1]
B.
Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
Berbagai
jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan, yaitu peserta
didik. Layanan dan kegiatan pokok tersebut ialah:
a.
Layanan
Orientasi
Yaitu
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak
lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peserta didik (terutama
orang tua) memahami lingkungan( seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta
didik untuk mempermudan dan memperlancar berperannya peserta didik di
lingkungan yang baru ini.
Materi kegiatan
layanan orientasi menyangkut :
1.
Pengenalan
lingkungan dan fasilitas sekolah.
2.
Peraturan
dan hak-hak serta kewajiban siswa.
3.
Organisasi
dan wadah-wadah yang dapat membantu dan
meningkat kan hubungan sosial siswa.
4.
Kurikulum
dengan seluruh aspek-aspeknya.
5.
Peranan
pelayanan bimbingan konseling dalam membantu segala jenis masalah dan kesulitan
siswa.
b.
Layanan
Informasi
Yaitu
layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang
dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik (terutama orang tua)
menerima dan memahami informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi
jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.
Materi kegiatan
layanan informasi menyangkut:
1.
Usaha
yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta bentuk-bentuk
penyaluran dan pengembangannya.
2.
Tata
tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata krama, dan sopan santun.
3.
Nila-nilai
sosial, adat istiadat, dan upaya yang berlaku dan berkembang dimasyarakat.
4.
Mata
pelajaran dan pembidangannya seperti program inti, program khusus, dan program
tambahan.
5.
Sistem
penjurusan, kenaikan kelas, syarat-syarat mengikuti EBTA/EBTANAS.
6.
Cara
mempersiapkan diri dan belajar di sekolah.
c.
Layanan
Penempatan dan Penyaluran
Yaitu
layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan
penyaluran yang tepat (misalnya penempatan/penyaluran didalam kelas, kelompok
belajar, jurusan, atau program studi, magang, kegiatan
kurikuler/ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta
kondisi pribadinya.
Materi kegiatan
layanan penempatan dan penyaluran meliputi:
1.
Penempatan
kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan ekstrakulikuler yang dapat
menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat dan minat.
2.
Penempatan
dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar, dan organisasi
kesiswaan serta kegiatan sosial sekolah.
3.
Membantu
dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa, baik pengajaran,
perbaikan maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan tinggi melalui
jalur PMDK, UMPTN.
d.
Layanan
Bimbingan Belajar
Yaitu layanan bimbingan
dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan
dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
belajar lainnya, sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
Materi kegiatan
layanan bimbingan belajar meliputi:
1.
Mengembangkan
pemahaman tentang diri, terutama pemahaman sikap, sifat, kebiasaan, bakat,
minat, kekuatan-kekuatan dan penyalurannya, kelemahan-kelemahan dan
penanggulangannya, dan usaha-usaha pencapaian cita-cita atau perencanaan masa
depan.
2.
Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan sosial dengan teman
sebaya, guru, dan masyarakat luas.
3.
Mengembangkan
sikap dan kebiasaan dalam disiplin belajar dan berlatih secara efektif dan
efisien
e.
Layan
Konseling Perseorangan
Yaitu
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik
yang mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan guru pembimbing atau
konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahannya.
Materi
kegiatan layanan konseling perorangan meliputi:
1.
Pemahaman
sikap, kebiasaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, dan minat serta
penyalurannya.
2.
Pengentasan
kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.
3.
Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat, bertingkah laku
sosial, baik dirumah, sekolah, dan masyarakat.
f.
Layanan
Bimbingan Kelompok
Yaitu
layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama
memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu( terutama dari
pembimbing/konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik
individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Materi kegiatan
layanan bimbingan kelompok meliputi ;
1.
Orientasi
dan informasi karier, dunia kerja, dan upaya memperoleh penghasilan.
2.
Pengembangan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik disekolah dan di rumah sesuai dengan
kemampuan pribadi siswa.
3.
Pengambilan
keputusan dan perencanaan masa depan.
g.
Layanan
konseling kelompok
Yaitu
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh
kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya
melalui dinamika kelompok. Dinamika kelompok adalah suasana yang hidup, yang
berdeyut, yang bergerak, yang berkembang, yang di tandai dengan adanya
interaksi antar sesama anggota kelompok.
Materi kegiatan
layanan konseling kelompok, meliputi :
1.
Pemahaman
kelemahan diri penanggulangannya, pengenalan kekuatan diri dan pengembangannya.
2.
Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi, menerima/menyampaikan pendapat, bertingkah laku dan
hubungan sosial, baik dirumah, sekolah maupun masyarakat.
3.
Mengembangkan
sikap dan kebiasaan belajar dan disiplin.[2]
C.
Keterkaitan antara Layanan dengan Tujuan, Visi dan Misi Bimbingan
dan Konseling
1.
Tujuan Layanan Bimbingan Konseling
·
Untuk
mengenal diri sendiri dan lingkungannya.
Dengan mengenal diri sendiri dan
lingkungannya, diharapkan siswa dapat melihat hubungan dan kemungkinan yang
tersedia serta memperkirakan apa yang dapat mereka capai sesuai dengan diri
mereka sendiri. Dengan kata lain mereka mampu untuk mengenal kelebihan dan
kekurangan mereka.
·
Untuk dapat
menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis.
Maksudnya mereka dapat menerima
keterbatasan yang mereka miliki, dengan mengenal keterbatasan diharapkan mereka
mampu menerima apa yang ada atau apa adanya yang terdapat pada diri mereka
secara positif dan dinamis.
·
Untuk dapat
mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal.
Kenyataan menunjukan bahwa seseorang
yang dapat menentukan sendiri dari suatu hal tanpa dipaksa oleh pihak lain,
akan memberikan kepuasan tersendiri bagi dirinya sendiri.
·
Untuk dapat
mengarahkan diri sendiri.
Sejalan
dengan tujuan sebelumnya, bimbingan dan konseling menginginkan agar pada
akhirnya siswa mampu mengarahkan diri mereka sendiri yang di dasarkan pada
keputusan yang mereka ambil sesuai dengan apa yang ada pada diri mereka.
·
·Untuk dapat
mewujudkan diri sendiri.
Dengan pengenalan diri dan
lingkungan, mengambil keputusan sendiri, dan dengan mengarahkan diri sendiri,
akirnya di harapkan siswa dapat mewujudkan dirinya sendiri.
2.Visi bimbingan dan konseling.
Visi Bimbingan dan Konseling adalah
terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya
pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah
agar individu berkembang secara optimal, mandiri, dan bahagia.Layanan bimbingan konseling inilah
yang dimaksud pelayanan dalam visi bimbingan dan konseling.
2. Misi
bimbingan dan konseling
Sesuai dengan visi yang telah
dirumuskan, misi bimbingan dan konseling difokuskan kepada:
a.
Misi
Pendidikan.
Mendidik
individu atau kelompok melalui
pengembangan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan terkait
dengan masa depan.Dalam memenuhi visinya di bidang pendidikan, sekolah maupun
masyarakat perlu menyelenggarakan arti pendidikan seluas-luasnya. Apabila
pengajaran hanya dilakukan dalam arti sempit saja, dikhawatirkan tidak
seimbang, hanya akan menjurus kepada pendidikan kognitif saja, sedangkan sisi
afektif dan psikomotor tidak terkupas.
b.
Misi
Pengembangan.
Memfasilitasi perkembangan individu
kearah perkembangan optimal, yaitu melalui perkembangan potensi, pengembangan
diri, berbudi pekerti luhur dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c.
Misi Pengentasan Masalah.
Membantu dan memfasilitasi
pengentasan masalah individu mengacu kepada kehidupan sehari-hari yang efektif.
Dalam hal ini kemandirian seseorang untuk dapat menjalani kehidupannya
sehari-hari secara efektif.[3]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Layanan
Bimbingan dan Konseling merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan
kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman
diri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan
keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Jenis-jenis
layanan bimbingan dan konseling meliputi: layanan orientasi, layanan informasi,
layanan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan belajar,
layananperseorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok,
layanan.
Keterkaitan
antara layanan dengan tujuan visi dan misi bimbingan dan konseling yaitu untuk
mengenal diri sendiri dan lingkungannya, untuk dapat menerima diri sendiri
lingkungannya secara positif dan
dinamis, untuk dapat mengarahkan diri sendiri, untuk dapat mewujudkan diri
sendiri, untuk dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno, 2013, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:
RinekeCipta
Masturin, 2009, Media BKI Sekolah, kudus: STAIN KUDUS
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/jenis-layanan-bimbingan-dan-konseling/ diakses hari rabu,13 september 2017
0 comments:
Post a Comment